Kota Klaten merupakan kota yang berada ditengah-tengah kota Solo dan Yogyakarta. Kota yang berslogan “Klaten Bersinar” ini memiliki banyak tempat wisata yang belum banyak diketahui oleh masyarakat. Apabila kita ingin berkunjung ke kota Klaten ini melewati Jalan utama Jogja-Solo kurang lebih di 4,5 km akan terlihat bangunan bekas Pabrik Gula yang bernama Gondang Winangoen. Dan tampak juga tumbuhan pohon beringin yang rindang menandai lokasi ini. Diberi nama Gondang Winangoen diambil dari kawedanan nama dari pabrik tersebut didirikan. Pabrik Gula Gondang Winangoen berdiri sejak awal abad ke 19 atau pada tahun 1860. Dahulu pabrik gula ini operasinya kurang lebih lima daerah perkebunan seperti Ceper, Krapyak, Ketandan, dan sebagainya.
Seiring dengan permintaan dan pertambahan dari kapasitas produksi, maka pabrik gula ini berkembang. Semula pada tahun 1871 luas dari lahan perkebunan sekitar 207,2 hektar. Tetapi dengan meningkatnya permintaan gula bertamabah maka pada tahun 1919 perkebunannya diperluas hingga menjadi 852,2 hektar.
Pabrik gula Gondang Winangoen ini mencapai masa kemajuan pada tahun 1889 hingga tahun 1925. Pada tahun 1930 mengalami kemacetan dalam produksinya sehingga untuk sementara berhenti dalam memproduksi gula. Setelah lima tahun kemudian pabrik gula ini mulai beroperasi lagi. Pabrik Gondang Winangoen yang sudah memproduksi gula lagi, tetapi karena suatu hal pabrik ini mulai vakum lagi selama dua tahun yaitu selama tahun 1946 sampai dengan 1948.
Pabrik Gondang Winangoen ini salah satu pabrik dalam memproduksi gula menggunakan mesin tradisional. Dengan menggunakan mesin uap dari masa revolusi industri dan hingga saat ini mesin tersebut masih ada. Saat ini pabrik gula Gondang Winangoen sebenarnya masih beroperasi tetapi bedanya lebih sedikit dalam produksi. Karena tebu yang di pabrik tersebut tidak banyak. Hasil dari produksi tersebut biasanya dikembalikan oleh para petani di daerah-daerah yang mengirimkan tebu ke pabrik Gondang. Di dalam pabrik ini juga terdapat tanaman berbagai macam jenis obat-obatan. Dengan sedikitnya produksi yang ada dan untuk mengalihkan fungsinya, maka administrartur dari pabrik gula yang bernama Hanung berinisiatif untuk membuat wisata di pabrik gula ini dengan memberi nama “Agrowisata Gondang Winangoen”. Wisata tersebut termasuk baru di kota Klaten karena baru dibuka mulai tanggal 15 September 2009 atau hingga saat ini terhitung baru selama tiga tahun. Agrowisata ini masih termasuk di area pabrik gula Gondang tersebut.
Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/sarohganik/rekreasi-dan-edukasi-gondang-winangoen_551af26f813311c57f9de257
PESONA KLATEN
Klaten kota istimewa
Jumat, 10 Februari 2017
BEAUTIFIL CANDI IJO
Tiket
Gratis
Gratis
Buka setiap hari
Pk 07:30 - 16:00 WIB
Pk 07:30 - 16:00 WIB
Menyusuri jalan menuju bagian selatan kompleks Istana Ratu Boko adalah sebuah perjalanan yang mengasyikkan, terutama bagi penikmat wisata budaya. Bagaimana tidak, bangunan candi di sana bertebaran bak cendawan di musim hujan. Satu diantaranya yang belum banyak menjadi perbincangan adalah Candi Ijo, sebuah candi yang letaknya paling tinggi di antara candi-candi lain di Daerah Istimewa Yogyakarta.
Candi Ijo dibangun sekitar abad ke-9, di sebuah bukit yang dikenal dengan Bukit Hijau atau Gumuk Ijo yang ketinggiannya sekitar 410 m di atas permukaan laut. Karena ketinggiannya, maka bukan saja bangunan candi yang bisa dinikmati tetapi juga pemandangan alam di bawahnya berupa teras-teras seperti di daerah pertanian dengan kemiringan yang curam. Meski bukan daerah yang subur, pemandangan alam di sekitar candi sangat indah untuk dinikmati.Kompleks candi terdiri dari 17 struktur bangunan yang terbagi dalam 11 teras berundak. Teras pertama sekaligus halaman menuju pintu masuk merupakan teras berundak yang membujur dari barat ke timur. Bangunan pada teras ke-11 berupa pagar keliling, delapan buah lingga patok, empat bangunan yaitu candi utama, dan tiga candi perwara. Peletakan bangunan pada tiap teras didasarkan atas kesakralannya. Bangunan pada teras tertinggi adalah yang paling sakral.
Ragam bentuk seni rupa dijumpai sejak pintu masuk bangunan yang tergolong candi Hindu ini. Tepat di atas pintu masuk terdapat kala makara dengan motif kepala ganda dan beberapa atributnya. Motif kepala ganda dan atributnya yang juga bisa dijumpai pada candi Buddha menunjukkan bahwa candi itu adalah bentuk akulturasi kebudayaan Hindu dan Buddha. Beberapa candi yang memiliki motif kala makara serupa antara lain Ngawen, Plaosan dan Sari.
Ada pula arca yang menggambarkan sosok perempuan dan laki-laki yang melayang dan mengarah pada sisi tertentu. Sosok tersebut dapat mempunyai beberapa makna. Pertama, sebagai suwuk untuk mngusir roh jahat dan kedua sebagai lambang persatuan Dewa Siwa dan Dewi Uma. Persatuan tersebut dimaknai sebagai awal terciptanya alam semesta. Berbeda dengan arca di Candi Prambanan, corak naturalis pada arca di Candi Ijo tidak mengarah pada erotisme.
Menuju bangunan candi perwara di teras ke-11, terdapat sebuah tempat seperti bak tempat api pengorbanan (homa). Tepat di bagian atas tembok belakang bak tersebut terdapat lubang-lubang udara atau ventilasi berbentuk jajaran genjang dan segitiga. Adanya tempat api pengorbanan merupakan cermin masyarakat Hindu yang memuja Brahma. Tiga candi perwara menunjukkan penghormatan masyarakat pada Hindu Trimurti, yaitu Brahma, Siwa, dan Whisnu.
Salah satu karya yang menyimpan misteri adalah dua buah prasasti yang terletak di bangunan candi pada teras ke-9. Salah satu prasasti yang diberi kode F bertuliskan Guywan atau Bluyutan berarti pertapaan. Prasasti lain yang terbuat dari batu berukuran tinggi 14 cm dan tebal 9 cm memuat mantra-mantra yang diperkirakan berupa kutukan. Mantra tersebut ditulis sebanyak 16 kali dan diantaranya yang terbaca adalah "Om Sarwwawinasa, Sarwwawinasa." Bisa jadi, kedua prasasti tersebut erat dengan terjadinya peristiwa tertentu di Jawa saat itu. Apakah peristiwanya? Hingga kini belum terkuak.
Mengunjungi candi ini, anda bisa menjumpai pemandangan indah yang tak akan bisa dijumpai di candi lain. Bila menghadap ke arah barat dan memandang ke bawah, anda bisa melihat pesawat take off dan landing di Bandara Adisutjipto. Pemandangan itu bisa dijumpai karena Pegunungan Seribu tempat berdiri candi ini menjadi batas bagian timur bandara. Karena keberadaan candi di pegunungan itu pula, landasan Bandara Adisutjipto tak bisa diperpanjang ke arah timur.
Setiap detail candi menyuguhkan sesuatu yang bermakna dan mengajak penikmatnya untuk berefleksi sehingga perjalanan wisata tak sekedar ajang bersenang-senang. Adanya banyak karya seni rupa hebat tanpa disertai nama pembuatnya menunjukkan pandangan masyarakat Jawa saat itu yang lebih menitikberatkan pada pesan moral yang dibawa oleh suatu karya seni, bukan si pembuat atau kemegahan karya seninya.
diambil dari : https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/candi/ijo/
UMBUL PONGGOK
Umbul Ponggok merupakan salah satu wisata air yang namanya kini sangat fenomenal. Keindahannya mampu menarik minat pengunjung lokal maupun mancanegara. Terdiri dari 2 suku kata yaitu Umbul yang berarti Mata Air, dan Ponggok yang berarti Nama Desa. Sehingga Umbul Ponggok artinya Mata Air yang Terdapat di Desa Ponggok yang berada di Klaten, Jawa Tengah.
Beberapa minggu yang lalu saya berkunjung ke Kota Solo. Sudah setahun kebelakang saya mendengar nama tempat wisata Umbul Ponggok. Selain pengelolanya aktif di akun media sosial dengan mengunggah keindahan wisata airnya, tempat ini juga banyak di tulis oleh media-media online dan disirakan di televisi.
Selain itu saya juga mendapat banyak cerita dari Bapak yang dulunya sebelum pindah ke solo beliau lahir dan tumbuh di klaten. Jika anda pernah berkunjung ke klaten maka anda akan tahu bahwa mayoritas mata pencarian masyarakat disini yaitu bertani. Sehingga tak heran disini banyak sekali mata air yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu atau yang biasa disebut oleh warga sekitar dengan sebutan"umbul". Dari cerita Umbul Ponggok ini juga sudah lama keberadaanya namun belum dikelola secara baik oleh desa setempat. Keberadaan umbul ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan air dan pengairan sawah bagi masyarakat. Hingga beberapa tahun terakhir akhirnya tempat ini dikelola secara profesional dan dibuka sebagai wisata air bagi masyarakat. Hingga sampai terkenal saat ini dengan sebutan "Umbul Ponggok"
Lokasi Umbul Ponggok
Umbul Ponggok terletak di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten Jawa tengah. Untuk menuju lokasi umbul ini, kita bisa dari Jogja menuju ke Klaten, Setelah melewati kota Klaten, di kanan jalan ada terminal Penggung. Terminal Penggung terdapat pada simpangan Traffic light menuju desa Ponggok, Wisatawan ambil jalan arah kekiri lalu lurus terus ikuti jalan sampai bertemu markas Koramil disebelah kiri jalan. Dari pertigaan tersebut kita belok kanan, dan kembali mengikuti jalan dan sekitar 2 kilometer, kita akan menemukan Umbul Ponggok yang terdapat dipinggir jalan. Jika ada dari solo maka anda bisa melalui jalan lintas Solo-Jogja hingga melewati Kandang Menjangan Kopassus. Jika anda dari solo maka lokasi masuk arah ke lokasi sebelah kanan jalan.
Keindahan Umbul Ponggok
Selama saya berada di solo sudah 2 kali berkunjung ke Umbul Ponggok. Jujur pertama kali kesini saya sudah jatuh cinta, sehingga sebelum pulang ke kota asal saya harus kesini untuk kedua kalinya agar tidak "kepunan". hehe.
Sebenarnya tempat ini berkonsep seperti kolam berenang. Namun Kolam renang alami yang sumber airnya berasal dari mata air yang terus menerus memancarkan air. Air yang jernih, segar dan sangat dingin menjadikan tempat ini semakin greget menurut saya.
Jika dilihat dari atas maka mata pengunjung akan dimanjakan beragam jenis ikan berwarna warni yang hilir mudik ditengah kerumunan pengunjung yang sedang berenang. Ukuran ikan yang besar-besar juga dapat kita temui pada saat menyelam sehingga menambah kesan tersendri pada saat berkunjung kesini.
Ukuran Umbul ponggok ini lumayan besar. Dengan kedalaman rata-rata 1,5 meter- 2.5 meter. Namun jangan khawatir jika anda membawa anak kecil maka disini telah disedikan kolam renang sendiri dan juga terdapat penyewaan pelampung dan peralatan renang ditempat ini.
Umbul Ponggok Sebagai Wisata Snorkling Air Tawar
Snorkling merupakan kegiatan menyelam yang identik dengan laut. Namun jika anda berkunjung kesini maka anda bisa menikmati Snorkling dengan cita rasa Air Tawar. Keindahan dalam air Umbul ponggok pun tak kalah indahnya. Pada saat anda menyelam maka mata akan dimanjakan oleh berbagai jenis ikan yang ukurannya bervariasi. Selain itu di dalam umbul ponggok juga tersedia berbagai macam properti yang bisa digunakan untuk berfoto, seperti Sepeda, Motor, Kursi taman, dan Pot yang berisi bunga.
Selain itu bagi yang tidak bisa berenang maka disediakan alat snorkling yang bisa disewa ditempat ini. Sehingga dengan kelengkapan alat menyelam, seolah-olah anda sedang berada di dalam laut. hehe.. asyikk banget.
Fasilitas Lainnya
Tempat Duduk dan Ruang Ganti
Untuk fasilitas lainnya umbul ponggok menyediakan benyak kursi yang bisa di duduki bagi para pengunjung yang diletaknya di sekitaran bibir kolam. Selain itu disini juga disediakan ruang ganti yang bisa digunakan untuk mandi dan buang air. Eitss... Tapi masing-masing tempat tersebut dikekola oleh masyarakat sekitar sehingga anda wajib membayar pada saat menggunakannya.
Mushola
Disini juga terdapat Mushola yang bisa digunakan untuk Sholat, memang letaknya tidak satu kawasan dengan kolam. Namun anda perlu kebelakang atau sekedar menanyakan kepada warga yang berada disana dengan jarak sekitar kurang lebih 20 meter anda dapat menemukan mushala disana.
Tempat Makan
Untuk Tempat makan disekeliling Kolam telah disediakan. Anda bisa memilih berbagai macam menu yang ditawarkan. Dari Nasi, Mie, Minuman Panas, Apalagi Gorengan Panas sangat banyak dijual disini. Favorit saya yaitu gorengan panas tempe mendoan selain harganya pas rasanya enak.
Paket Prawedding
Selain itu lokasi Umbul Ponggok juga bisa digunakan untuk Lokasi Praweding. Jangan Khawtir disini sudah disediakan tim yang mengurus masalah ini. Sehingga untuk harga dan hari anda bisa langsung kesini untuk kesepakatannya.
Sewa Kamera
Jika anda tak memiliki kamera yang bisa digunakan di dalam air jangan khawatir disini juga disediakan penyewaan kamera dalam air. Sehingga anda tak perlu takut tidak bisa mengabadikan moment seru anda pada saat berkunjung kesini.
Harga Terbaru Tiket Masuk Umbul Ponggok
Pada saat saya berkunjung tike masuk umbul ponggok masih Rp.10.000 Namun Start September ada perubahan harga yang berubah, selengkapnya dapat disimak biaya-biaya laiinya dibawah ini.
* Harga Tike Masuk per September 2016 Rp. 15.000
* Paket Rp.30.000 (Berlaku senin-jumat, Bukan Libur Nasional)
* Paket Snorkling (Kacamatan + selang napas) Rp. 13.000
* Pelampung Dewasa Rp. 7.000
* Pelampung Anak-Anak Rp. 5.000
* Kaki Katak Rp. 6.000
* Kamera Underwater, (Rp.60.000/30 menit) dan (Rp. 100.000/1 jam)
* Kamar Ganti Rp.1.000
* Kamar Mandi Rp.2.000
* Aneka Gorengan Rp. 1.000
* Minuman Hanget, Ex Millo Cup Rp. 5.000
Tips Memotret Di Umbul Ponggok
Koleksi Foto Pribadi Tampak Depan |
Beberapa minggu yang lalu saya berkunjung ke Kota Solo. Sudah setahun kebelakang saya mendengar nama tempat wisata Umbul Ponggok. Selain pengelolanya aktif di akun media sosial dengan mengunggah keindahan wisata airnya, tempat ini juga banyak di tulis oleh media-media online dan disirakan di televisi.
Selain itu saya juga mendapat banyak cerita dari Bapak yang dulunya sebelum pindah ke solo beliau lahir dan tumbuh di klaten. Jika anda pernah berkunjung ke klaten maka anda akan tahu bahwa mayoritas mata pencarian masyarakat disini yaitu bertani. Sehingga tak heran disini banyak sekali mata air yang sudah ada sejak puluhan tahun lalu atau yang biasa disebut oleh warga sekitar dengan sebutan"umbul". Dari cerita Umbul Ponggok ini juga sudah lama keberadaanya namun belum dikelola secara baik oleh desa setempat. Keberadaan umbul ini hanya sekedar untuk memenuhi kebutuhan air dan pengairan sawah bagi masyarakat. Hingga beberapa tahun terakhir akhirnya tempat ini dikelola secara profesional dan dibuka sebagai wisata air bagi masyarakat. Hingga sampai terkenal saat ini dengan sebutan "Umbul Ponggok"
Lokasi Umbul Ponggok
Umbul Ponggok terletak di Desa Ponggok, Polanharjo, Klaten Jawa tengah. Untuk menuju lokasi umbul ini, kita bisa dari Jogja menuju ke Klaten, Setelah melewati kota Klaten, di kanan jalan ada terminal Penggung. Terminal Penggung terdapat pada simpangan Traffic light menuju desa Ponggok, Wisatawan ambil jalan arah kekiri lalu lurus terus ikuti jalan sampai bertemu markas Koramil disebelah kiri jalan. Dari pertigaan tersebut kita belok kanan, dan kembali mengikuti jalan dan sekitar 2 kilometer, kita akan menemukan Umbul Ponggok yang terdapat dipinggir jalan. Jika ada dari solo maka anda bisa melalui jalan lintas Solo-Jogja hingga melewati Kandang Menjangan Kopassus. Jika anda dari solo maka lokasi masuk arah ke lokasi sebelah kanan jalan.
Keindahan Umbul Ponggok
Koleksi Foto Pribadi, Tampak dari Samping |
Selama saya berada di solo sudah 2 kali berkunjung ke Umbul Ponggok. Jujur pertama kali kesini saya sudah jatuh cinta, sehingga sebelum pulang ke kota asal saya harus kesini untuk kedua kalinya agar tidak "kepunan". hehe.
Sebenarnya tempat ini berkonsep seperti kolam berenang. Namun Kolam renang alami yang sumber airnya berasal dari mata air yang terus menerus memancarkan air. Air yang jernih, segar dan sangat dingin menjadikan tempat ini semakin greget menurut saya.
Jika dilihat dari atas maka mata pengunjung akan dimanjakan beragam jenis ikan berwarna warni yang hilir mudik ditengah kerumunan pengunjung yang sedang berenang. Ukuran ikan yang besar-besar juga dapat kita temui pada saat menyelam sehingga menambah kesan tersendri pada saat berkunjung kesini.
Ukuran Umbul ponggok ini lumayan besar. Dengan kedalaman rata-rata 1,5 meter- 2.5 meter. Namun jangan khawatir jika anda membawa anak kecil maka disini telah disedikan kolam renang sendiri dan juga terdapat penyewaan pelampung dan peralatan renang ditempat ini.
Umbul Ponggok Sebagai Wisata Snorkling Air Tawar
![]() |
Koleksi Foto Instagram Umbul ponggok |
Selain itu bagi yang tidak bisa berenang maka disediakan alat snorkling yang bisa disewa ditempat ini. Sehingga dengan kelengkapan alat menyelam, seolah-olah anda sedang berada di dalam laut. hehe.. asyikk banget.
Fasilitas Lainnya
Tempat Duduk dan Ruang Ganti
Untuk fasilitas lainnya umbul ponggok menyediakan benyak kursi yang bisa di duduki bagi para pengunjung yang diletaknya di sekitaran bibir kolam. Selain itu disini juga disediakan ruang ganti yang bisa digunakan untuk mandi dan buang air. Eitss... Tapi masing-masing tempat tersebut dikekola oleh masyarakat sekitar sehingga anda wajib membayar pada saat menggunakannya.
Mushola
Disini juga terdapat Mushola yang bisa digunakan untuk Sholat, memang letaknya tidak satu kawasan dengan kolam. Namun anda perlu kebelakang atau sekedar menanyakan kepada warga yang berada disana dengan jarak sekitar kurang lebih 20 meter anda dapat menemukan mushala disana.
Tempat Makan
Untuk Tempat makan disekeliling Kolam telah disediakan. Anda bisa memilih berbagai macam menu yang ditawarkan. Dari Nasi, Mie, Minuman Panas, Apalagi Gorengan Panas sangat banyak dijual disini. Favorit saya yaitu gorengan panas tempe mendoan selain harganya pas rasanya enak.
Paket Prawedding
Selain itu lokasi Umbul Ponggok juga bisa digunakan untuk Lokasi Praweding. Jangan Khawtir disini sudah disediakan tim yang mengurus masalah ini. Sehingga untuk harga dan hari anda bisa langsung kesini untuk kesepakatannya.
Sewa Kamera
Jika anda tak memiliki kamera yang bisa digunakan di dalam air jangan khawatir disini juga disediakan penyewaan kamera dalam air. Sehingga anda tak perlu takut tidak bisa mengabadikan moment seru anda pada saat berkunjung kesini.
Harga Terbaru Tiket Masuk Umbul Ponggok
Pada saat saya berkunjung tike masuk umbul ponggok masih Rp.10.000 Namun Start September ada perubahan harga yang berubah, selengkapnya dapat disimak biaya-biaya laiinya dibawah ini.
* Harga Tike Masuk per September 2016 Rp. 15.000
* Paket Rp.30.000 (Berlaku senin-jumat, Bukan Libur Nasional)
* Paket Snorkling (Kacamatan + selang napas) Rp. 13.000
* Pelampung Dewasa Rp. 7.000
* Pelampung Anak-Anak Rp. 5.000
* Kaki Katak Rp. 6.000
* Kamera Underwater, (Rp.60.000/30 menit) dan (Rp. 100.000/1 jam)
* Kamar Ganti Rp.1.000
* Kamar Mandi Rp.2.000
* Aneka Gorengan Rp. 1.000
* Minuman Hanget, Ex Millo Cup Rp. 5.000
Tips Memotret Di Umbul Ponggok
Koleksi Pribadi Hasil Foto pada Saat Weekend Air Tampak agak keruh |
diambil dari :http://www.jalanncerita.com/2016/09/harga-terbaru-tiket-masuk-umbul-ponggok.html
DESA WISATA SORAN
A. Profil Umum Desa
A.1. Sejarah Ringkas Desa Duwet
A.2. Kondisi Fisik Dan Lingkungan Desa
Secara administrative desa Duwet berbatasan dengan: sebelah barat dengan desa Demakijo, kecamatan karangnongko; sebelah selatan berbatasan dengan desa Ngrundul kecamatan Kebonarum; dan sebelah utara berbatasan dengan salah satu dusun yang secara administrative masuk desa Mranggen kecamatan Jatinom, sebelah timur dengan desa Gatak, dan desa Manjung, kecamatan Ngawen.
Desa Duwet terdiri dari 6 Rukun Warga (RW), 15 Rukun Tangga (RT) yang terletak di dusun Josuman, Kopek, Soran, Mangsuran, Duwet, Salamrejo yang dikoordinir oleh 2 kepala dusun. Luas wilayah desa 94,18 ha yang terbagi untuk lahan sawah 61,5 ha, tegalan 2,5 ha dan lainnya untuk pemukiman dan fasilitas umum seperti kuburan, sekolah, bali desa. Desa ini dihuni 2101 jiwa penduduk, laki – laki 992, perempuan 1109. Daerah yang mempunyai ketinggian 158 meter diatas permukaan air laut curah hujannya rata – rata 1082 mm/tahun dengan suhu rata – rata 32 derajat celcius.
A.3. Peta Sebaran Sumber Daya
A.3.1. Sumber Daya Alam
Sebagai lahan pertanian wilayah ini didukung oleh sumber mata air dari sumber “Gendruwo”, Gotong – Royong, Nyamplung, Ndoyo, Pace, Kroman, dan Karan. Sumber terbesar di wilayah Kroman, Yaitu bendungan yang dibuat pada jaman penjajahan Belanda. Bendungan ini masih terawat oleh kelompok tani di sebelah timur dusun Soran. Keberadaan bendungan ini secara administratif masuk di dusun kroman, desa Mranggen, kecamatan jatinom. Bendungan ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan di desa Duwet dan dan desa Gatak. Sejalan dengan menyusutnya debit air dan tidak terawatnya jaringan irigasi di dukuh Soran dan jaringan irigasi di sawah sebelah timur dukuh Soran aliran irigasi menjadi tidak lancar. Tidak terawatnya ini didukung perubahan lahan pertanian padi di sebelah timur dukuh Soran menjadi pertanian lahan kering akibat proses pembuatan batu – bata yang berlebihan sehingga kehilangan proses penataan lahan pertanian.
Sedangkan sumber air gendruwo dan gotong royong menyumbang air untuk lahan di sebelah timur dan selatan dukuh mangsuran, sebelah selatan dukuh Soran dan sebelah utara dukuh duwet. Sedangkan sumber nyamplung menyumbang untuk keperluan rumah tangga seperti mandi dan cuci penduduk dukuh Duwet karena air dari sumber tersebut masuk aliran sungai besar yang berada di sebelah barat dukuh Duwet.
Lahan di desa Duwet 30 % digunakan untuk perumahan dan fasilitas umum seperti makam, lapangan sepak bola. Sedangkan yang 60 % sebagai lahan produktif yang digunakan untuk pertanian dan industry batu bata. Dari 60% lahan produktif tersebut 10 % berupa tegalan, 20 % berubah dari daerah irigasi teknis menjadi daerah non teknis karena tidak terpeliharanya aliran irigasi semenjak menjadi lahan pembuatan batu bata. 30% nya masih bisa dapat dimanfaatkan untuk aliran irigasi teknis meskipun luasan lahannya semakin berkurang karena factor menurunnya ketersediaan air.
Tabel 1
Sumber Air dan Pemanfaatannya
No Nama Sumber Lokasi Pemanfaat
1 Sendang Jasuman Sudah tidak ada airnya
2 Gendruwo Selatan Josuman Mandi dan Cuci penduduk Josuman, sawah di barat Soran
3 Gotong Royong Selatan Ngemplak Mandi dan cuci penduduk Ngemplak, sawah di barat Soran
4 Sungai Karan Demangan Sawah utara Duwet dan selatan Mangsuran
5 Ndoyo Selatan Soran Mandi dan cuci penduduk Soran, sawah bengkok dekat sumber
6 Pace Mangsuran Sawah di duwet, mandi dan cuci penduduk Mangsuran
7 Nyamplung Duwet Mandi dan Cuci penduduk Duwet, sawah selatan dusun Duwet
8 Bendungan Kroman Kroman Sawah timur Soran, sawah desa Gatak
Sumber : diolah dari data primer 2008
Tanaman yang dikembangkan di lahan pertanian tanaman padi untuk wilayah irigasi teknis di utara dukuh Duwet dan selatan dukuh Soran, selatan Dukuh Mangsuran, sebelah barat desa Gatak. Tebu dikembangkan di sebelah timur dan utara dukuh soran. Jagung dan kacang tanah dikembangkan di sebelah timur dukuh soran dan sebagian daerah irigasi jika menginjak musim kemarau. Selain itu juga dikembangkan tanaman ketela pohon dan ketela rambat meskipun hanya sebagai tanaman sela.
Untuk wilayah lahan pekarangan dikembangkan tanaman buah seperti mangga, rambutan, pisang, kelapa, mulai juga tanaman empon – empon. Lahan pekarangan belum dipakai sebagai sumber ekonomi yang lebih produktif sehingga tidak dikelola dengan baik.B. Potensi Wisata
B.1. Daya Tarik Wisata Alam
Potensi yang menarik dari kondisi alam di desa Duwet berada pada :
• Situasi alam pedesaan
• Desa Duwet merupakan daerah perbatasan dari 4 kecamatan dan di belah oleh sungai yang bersumber dari pecahan anakan sungai dari lereng merapi
• Daerah Pertanian dengan berbagai tanaman seperti padi, jagung, sayuran, tebu, kacang tanah, ketela, tebu.
• Lingkungan Industri Rumah Tangga
B.2. Daya Tarik Wisata Budaya dan Kerajinan
Ada beberapa situs budaya yang menjadi perhatian Dewi Soran dan belum terawat dengan baik seperti : Candi Merak merupakan salah satu peninggalan jaman Hindu lebih kurang 3 km dari Soran yang berada di desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten ; di dusun Josuman ada “sendang” yang merupakan sumber air bagi sawah di desa Duwet yang juga tidak terawat sehingga candi di sendang ini hilang di curi orang ; Di Mangsuran ada “Watu Nganten”, menurut cerita bahwa jaman dulu tempat ini dipakai sebagai penyerahan temanten kepada Tuhan sebagai ucapan syukur dan minta berkah agar selama perkawinan dapat berjalan langgeng ; “soropadan” yaitu lahan seluas lebih kurang 3 ha yang dianggap daerah wingit dan tidak ada penghuninya, menurut cerita jaman pertempuran dengan Belanda daerah ini tempat menyerahkan jiwa bagi tanah air, asal kata dari “sorohbadan” (menyerahkan jiwa) ;rumah – rumah adat jawa model joglo kampong.
Seni pedalangan / wayang kulit yang ada di dusun Soran menjadi acuan bagi perkembangan pedalangan Surakarta, bahkan sering juga bertandang keluar negeri seperti Jepang. Tempat ini juga pernah menjadi pentas dalang luar negeri yang belajar di Indonesia. Wayang sebagai bentuk budaya yang mempunyai nilai seni tinggi. Selain sebagai seni budaya juga dikembangkan produk ukiran wayang kulit maupun bahan baku kayu.
Ada beberapa seni dan dolanan anak yang perlu mendapat perhatian serius karena merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya bagi perkembangan kebudayaan masyarakat. Ada seni lukis, seni tari, ketoprak, karawitan anak, keroncong dan campursari, gejog lesung, jatilan, reog, wayang wahyu atau wayang suket merupakan bentuk seni budaya yang ada dimasyarakat. Dolanan anak yang ada “bentik”, jamuran, kelereng, gangsing, sembunyi – sembunyian, tayaran, jetungan, dakon, sudamanda, betengan, dll. Permainan ini semakin hari semakin hilang dari permainan harian anak – anak jaman sekarang. Model permainan ini banyak mengandung ajaran bagi anak – anak untuk pendidikan mental, keberanian, kekompakan, saling tolong – menolong.
Pada bulan Jawa ada bulan “Besar” yang merupakan bulan untuk ruwatan bumi di dusun Soran. Setiap bulan tersebut diadakan wayang kulit dengan lakon “brontoyudo”. Selain itu ada tradisi “suran” di dusun Duwet dan Josuman juga ada ruwatan dengan mengadakan wayang kulit. Sedangkan setiap tahun ada budaya ”sadranan” di dusun Soran dan Mangsuran dengan acara kenduri besar yang mengumpulkan semua masyarakat di dusun tersebut baik anak – anak, pemuda, orang tua, laki maupun perempuan semua berkumpul untuk mengadakan pesta bumi / kenduri besar. Semua warga mengucapkan syukur kepada Tuhan sang pencipta atas kehidupan ini yang dilanjutkan dengan makan bersama dari makanan yang disediakan saat kenduri tersebut.
Sanggar Anak Merdeka merupakan salah satu sanggar di Soran yang diharapkan mampu mengupayakan “harta” peninggalan berupa permainan anak maupun budaya – budaya bagi pengembangan anak. Sanggar ini pernah mendapat bantuan berupa buku bacaan untuk melengkapai perpustakaannya. Setiap hari anak yang berkumpul untuk bermain rata – rata 25 orang. Kegiatan sanggar belum dikelola dengan serius karena kekurangan fasilitas pendukungnya dan tenaga sukarelawan.
B.3. Dukungan Terhadap Desa Wisata Lain
Dukungan terhadap desa wisata lain disekitar desa Duwet berupa lokasi industri rumah tangga seperti industri soon, indutri wayang kayu, sulak dan sapu, penyediaan fasilitas hiburan dan kesenian.
B.4. Dukungan Terhadap Industri Pariwisata
Ada beberapa dukungan pengembangan industri pariwisata yaitu sablon dan Video Shooting, fasilitas sarana hiburan, kerajinan tangan, alat transportasi (mobil, andong, sepeda, motor)
C. Sarana Prasarana Kepariwisataan
Sarana dan prasarana penunjang seperti jalan, sanitasi lingkungan dan penataan rumah sebagai home stay di desa penting untuk dilakukan sebagai upaya mendukung bagi kehidupan masyarakat.
Pengembangan media seperti audio visual dan cetak menjadi sarana yang dapat membantu bagi dokumentasi dan penyebaran informasi yang memadahi bagi pengembangan Desa Wisata di Desa Duwet beserta potensi – potensinya. Dengan keberadaan media akan dapat mendukung lebih cepat perkembangan masyarakat dengan potensinya dan dapat membangun jaringan dengan yang lain.
D. Kegiatan Perekonomian dibidang Pariwisata
Dulu masyarakat banyak mengenal makanan – makanan local yang berkembang di desa. Sejalan dengan perkembangan jaman dan arus globalisasi banyak jenis makanan – makanan tradisional dan bahan – bahan baku untuk membuatnya hilang dari peredaran. Dengan peranan media terutama televisi yang tiap hari menyiarkan hasil – hasil makanan pabrikan menjadikan hilangnya gairah masyarakat terhadap pelestarian makanan – makanan tradisional. Sejalan perkembangan pertanian lahan – lahan pertanian berubah menjadi lahan industry batu bata, sehingga lahan – lahan bekas pembuatan batu bata menjadi rusak. Sebagai langkah perbaikan perhatian pada peternakan dan pertanian ramah lingkungan harus diupayakan untuk mengembalikan kesuburan lahan pertanian. Sector pertanian ini diharapkan mampu menopang bahan baku pengembangan industry rumah tangga sebagai dukungan pengembangan potensi pariwisata.
diambil dari : st299939.sitekno.com/page/29498/profil-kami.html
ASAL USULNYA KLATEN
ASAL USUL KOTA KLATEN
Ada dua versi yang menyebut tentang asal usul nama Kota Klaten. Versi pertama mengatakan bahwa Klaten berasal dari kata kelatiatau buah bibir. Kata kelati ini kemudian mengalami disimilasi menjadi Klaten. Klaten sejak dulu merupakan daerah yang terkenal karena kesuburannya.
Versi kedua menyebutkan Klaten berasal dari kata Melati. Kata Melati kemudian berubah menjadi Mlati. Berubah lagi jadi kata Klati, sehingga memudahkan ucapan kata Klati berubah menjadi kata Klaten. Versi ke dua ini atas dasar kata-kata orangtua sebagaimana dikutip dalam buku Klaten dari Masa ke Masa yang diterbitkan Bagian Ortakala Setda Kab. Dati II Klaten Tahun 1992/1993.
Melati adalah nama seorang kyai yang pada kurang lebih 560 tahun yang lalu datang di suatu tempat yang masih berupa hutan belantara. Kyai Melati Sekolekan, nama lengkap dari Kyai Melati, menetap di tempat itu. Semakin lama semakin banyak orang yang tinggal di sekitarnya, dan daerah itulah yang menjadi Klaten yang sekarang.
Dukuh tempat tinggal Kyai Melati oleh masyarakat setempat lantas diberi nama Sekolekan. Nama Sekolekan adalah bagian darinama Kyai Melati Sekolekan. Sekolekan kemudian berkembang menjadi Sekalekan, sehingga sampai sekarang nama dukuh itu adalah Sekalekan. Di Dukuh Sekalekan itu pula Kyai Melati dimakamkan.
Kyai Melati dikenal sebagai orang berbudi luhur dan lagi sakti. Karena kesaktiannya itu perkampungan itu aman dari gangguan perampok. Setelah meninggal dunia, Kyai Melati dikuburkan di dekat tempat tinggalnya.
Sampai sekarang sejarah kota Klaten masih menjadi silang pendapat. Belum ada penelitian yang dapat menyebutkan kapan persisnya kota Klaten berdiri. Selama ini kegiatan peringatan tentang Klaten diambil dari hari jadi pemerintah Kab Klaten, yang dimulai dari awal terbentuknya pemerintahan daerah otonom tahun 1950.
Daerah Kabupaten Klaten semula adalah bekas daerah swapraja Surakarta. Kasunanan Surakarta terdiri dari beberapa daerah yang merupakan suatu kabupaten. Setiap kabupaten terdiri atas beberapa distrik. Susunan penguasa kabupaten terdiri dari Bupati, Kliwon, Mantri Jaksa, Mantri Kabupaten, Mantri Pembantu, Mantri Distrik, Penghulu, Carik Kabupaten angka 1 dan 2, Lurah Langsik, dan Langsir.
Susunan penguasa Distrik terdiri dari Pamong Distrik (1 orang), Mantri Distrik (5), Carik Kepanawon angka 1 dan 2 (2 orang), Carik Kemanten (5 orang), Kajineman (15 orang).
Pada zaman penjajahan Belanda, tahun 1749, terjadi perubahan susunan penguasa di Kabupaten dan di Distrik. Untuk Jawa dan Madura, semua provinsi dibagi atas kabupaten-kabupaten, kabupaten terbagi atas distrik-distrik, dan setiap distrik dikepalai oleh seorang wedono.
Pada tahun 1847 bentuk Kabupaten diubah menjadi Kabupaten Pulisi. Maksud dan tujuan pembentukan Kabupaten Pulisi adalah di samping Kabupaten itu menjalankan fungsi pemerintahan, ditugaskan pula agar dapat menjaga ketertiban dan keamanan dengan ditentukan batas-batas kekuasa wilayahnya.
Berdasarkan Nawala Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Pakubuwana Senopati Ing Alaga Abdul Rahman Sayidin Panata Gama VII, Senin Legi 23 Jumadilakhir Tahun Dal 1775 atau 5 Juni 1847 dalam bab 13 disebutkan :
“……………………………….” KratonDalam Surakarta Adiningrat Nganakake Kabupaten cacah enem.
“………………………………” Kabupaten cacah enem iku Nagara Surakarta, Kartosuro, Klaten, Boyolali, Ampel, lan Sragen.
“………………………………” Para Tumenggung kewajiban rumeksa amrih tata tentreme bawahe dhewe-dhewe serta padha kebawah marang Raden Adipati.
diambil dari : http://buletinwongklaten.blogspot.co.id/2014/03/asal-usul-kota-klaten.html
Langganan:
Postingan (Atom)