Jumat, 10 Februari 2017

DESA WISATA SORAN


A.    Profil Umum Desa
A.1. Sejarah Ringkas Desa Duwet

A.2. Kondisi Fisik Dan Lingkungan Desa
Secara administrative desa Duwet berbatasan dengan:  sebelah barat dengan desa Demakijo,  kecamatan karangnongko; sebelah selatan berbatasan dengan desa Ngrundul kecamatan Kebonarum; dan sebelah utara berbatasan dengan salah satu dusun yang secara administrative masuk desa Mranggen kecamatan Jatinom, sebelah timur dengan desa Gatak, dan desa Manjung, kecamatan Ngawen.
Desa Duwet terdiri dari 6 Rukun Warga (RW), 15 Rukun Tangga (RT) yang terletak di dusun Josuman, Kopek, Soran, Mangsuran, Duwet, Salamrejo yang dikoordinir oleh 2 kepala dusun. Luas wilayah desa 94,18 ha yang terbagi untuk lahan sawah 61,5 ha, tegalan 2,5 ha dan lainnya untuk pemukiman dan fasilitas umum seperti kuburan, sekolah, bali desa. Desa ini dihuni 2101  jiwa penduduk, laki – laki 992, perempuan 1109. Daerah yang mempunyai ketinggian 158 meter diatas permukaan air laut curah hujannya rata – rata 1082 mm/tahun dengan suhu rata – rata 32 derajat celcius.
A.3. Peta Sebaran Sumber Daya
A.3.1. Sumber Daya Alam
Sebagai lahan pertanian wilayah ini didukung oleh sumber mata air dari sumber “Gendruwo”, Gotong – Royong, Nyamplung, Ndoyo, Pace, Kroman, dan Karan. Sumber terbesar di wilayah Kroman,  Yaitu bendungan yang dibuat pada jaman penjajahan Belanda. Bendungan ini masih terawat oleh kelompok tani di sebelah timur dusun Soran. Keberadaan bendungan ini secara administratif masuk di dusun kroman, desa Mranggen, kecamatan jatinom. Bendungan ini dimanfaatkan untuk mengairi lahan di desa Duwet dan dan desa Gatak. Sejalan dengan menyusutnya debit air dan tidak terawatnya jaringan irigasi di dukuh Soran dan jaringan irigasi di sawah sebelah timur dukuh Soran aliran irigasi menjadi tidak lancar. Tidak terawatnya ini didukung perubahan lahan pertanian padi di sebelah timur dukuh Soran menjadi pertanian lahan kering akibat proses pembuatan batu – bata yang berlebihan sehingga kehilangan proses penataan lahan pertanian.
Sedangkan sumber air gendruwo dan gotong royong menyumbang air untuk lahan di sebelah timur dan selatan dukuh mangsuran, sebelah selatan dukuh Soran dan sebelah utara dukuh duwet. Sedangkan sumber nyamplung menyumbang untuk keperluan rumah tangga seperti mandi dan cuci penduduk dukuh Duwet karena air dari sumber tersebut masuk aliran sungai besar yang berada di sebelah barat dukuh Duwet.
Lahan di desa Duwet 30 % digunakan untuk perumahan dan fasilitas umum seperti makam, lapangan sepak bola. Sedangkan yang 60 % sebagai lahan produktif yang digunakan untuk pertanian dan industry batu bata. Dari 60% lahan produktif tersebut 10 % berupa tegalan, 20 % berubah dari daerah irigasi teknis menjadi daerah non teknis karena tidak terpeliharanya aliran irigasi semenjak menjadi lahan pembuatan batu bata. 30% nya masih bisa dapat dimanfaatkan untuk aliran irigasi teknis meskipun luasan lahannya semakin berkurang karena factor menurunnya ketersediaan air.
Tabel 1
Sumber Air dan Pemanfaatannya




No    Nama Sumber    Lokasi    Pemanfaat
1    Sendang    Jasuman    Sudah tidak ada airnya
2    Gendruwo    Selatan Josuman    Mandi dan Cuci penduduk Josuman, sawah di barat Soran
3    Gotong Royong    Selatan Ngemplak    Mandi dan cuci penduduk Ngemplak, sawah di barat Soran
4    Sungai Karan    Demangan    Sawah utara Duwet dan selatan Mangsuran
5    Ndoyo    Selatan Soran    Mandi dan cuci penduduk Soran, sawah bengkok dekat sumber
6    Pace    Mangsuran    Sawah di duwet, mandi dan cuci penduduk Mangsuran
7    Nyamplung    Duwet    Mandi dan Cuci penduduk Duwet, sawah selatan dusun Duwet
8    Bendungan Kroman    Kroman    Sawah timur Soran, sawah desa Gatak
Sumber : diolah dari data primer 2008

Tanaman yang dikembangkan di lahan pertanian tanaman padi untuk wilayah irigasi teknis di utara dukuh Duwet dan selatan dukuh Soran, selatan Dukuh Mangsuran, sebelah barat desa Gatak. Tebu dikembangkan di sebelah timur dan utara dukuh soran. Jagung dan kacang tanah dikembangkan di sebelah timur dukuh soran dan sebagian daerah irigasi jika menginjak musim kemarau. Selain itu juga dikembangkan tanaman ketela pohon dan ketela rambat meskipun hanya sebagai tanaman sela.
Untuk wilayah lahan pekarangan dikembangkan tanaman buah seperti mangga, rambutan, pisang, kelapa, mulai juga tanaman empon – empon. Lahan pekarangan belum dipakai sebagai sumber ekonomi yang lebih produktif sehingga tidak dikelola dengan baik.B.    Potensi Wisata
B.1. Daya Tarik Wisata Alam
Potensi yang menarik dari kondisi alam di desa Duwet berada pada :
•    Situasi alam pedesaan 
•    Desa Duwet merupakan daerah perbatasan dari 4 kecamatan dan di belah oleh sungai yang bersumber dari pecahan anakan sungai dari lereng merapi
•    Daerah Pertanian dengan berbagai tanaman seperti padi, jagung, sayuran, tebu, kacang tanah, ketela, tebu. 
•    Lingkungan Industri Rumah Tangga
B.2. Daya Tarik Wisata Budaya dan Kerajinan
Ada beberapa situs budaya yang menjadi perhatian Dewi Soran dan belum terawat dengan baik seperti : Candi Merak merupakan salah satu peninggalan jaman Hindu lebih kurang 3 km dari Soran yang berada di desa Karangnongko, Kecamatan Karangnongko, Kabupaten Klaten ; di dusun Josuman ada “sendang” yang merupakan sumber air  bagi sawah di desa Duwet yang juga tidak terawat sehingga candi di sendang ini hilang di curi orang ; Di Mangsuran ada “Watu Nganten”, menurut cerita bahwa jaman dulu tempat ini dipakai sebagai penyerahan temanten kepada Tuhan sebagai ucapan syukur dan minta berkah agar selama perkawinan dapat berjalan langgeng ; “soropadan” yaitu lahan seluas lebih kurang 3 ha yang dianggap daerah wingit dan tidak ada penghuninya, menurut cerita jaman pertempuran dengan Belanda daerah ini tempat menyerahkan jiwa bagi tanah air, asal kata dari “sorohbadan” (menyerahkan jiwa) ;rumah – rumah adat jawa model joglo kampong.
Seni pedalangan / wayang kulit yang ada di dusun Soran menjadi acuan bagi perkembangan pedalangan Surakarta, bahkan sering juga bertandang keluar negeri seperti Jepang. Tempat ini juga pernah menjadi pentas dalang luar negeri yang belajar di Indonesia. Wayang sebagai bentuk budaya yang mempunyai nilai seni tinggi. Selain sebagai seni budaya juga dikembangkan produk ukiran wayang kulit maupun bahan baku kayu. 
Ada beberapa seni dan dolanan anak yang perlu mendapat perhatian serius karena merupakan kekayaan yang tak ternilai harganya bagi perkembangan kebudayaan masyarakat. Ada seni lukis, seni tari, ketoprak, karawitan anak, keroncong dan campursari, gejog lesung, jatilan, reog, wayang wahyu atau wayang suket merupakan bentuk seni budaya yang ada dimasyarakat. Dolanan anak yang ada “bentik”, jamuran, kelereng, gangsing, sembunyi – sembunyian, tayaran, jetungan, dakon, sudamanda, betengan, dll. Permainan ini semakin hari semakin hilang dari permainan harian anak – anak jaman sekarang. Model permainan ini banyak mengandung ajaran bagi anak – anak untuk pendidikan mental, keberanian, kekompakan, saling tolong – menolong. 
Pada bulan Jawa ada bulan “Besar” yang merupakan bulan untuk ruwatan bumi di dusun Soran. Setiap bulan tersebut diadakan wayang kulit dengan lakon “brontoyudo”. Selain itu ada tradisi “suran” di dusun Duwet dan Josuman juga ada ruwatan dengan mengadakan wayang kulit. Sedangkan setiap tahun ada budaya ”sadranan” di dusun Soran dan Mangsuran dengan acara kenduri besar yang mengumpulkan semua masyarakat di dusun tersebut baik anak – anak, pemuda, orang tua, laki maupun perempuan semua berkumpul untuk mengadakan pesta bumi / kenduri besar. Semua warga mengucapkan syukur kepada Tuhan sang pencipta atas kehidupan ini yang dilanjutkan dengan makan bersama dari makanan yang disediakan saat kenduri tersebut.
Sanggar Anak Merdeka merupakan salah satu sanggar di Soran yang diharapkan mampu mengupayakan “harta” peninggalan berupa permainan anak maupun budaya – budaya bagi pengembangan anak. Sanggar ini pernah mendapat bantuan berupa buku bacaan untuk melengkapai perpustakaannya. Setiap hari anak yang berkumpul untuk bermain rata – rata 25 orang. Kegiatan sanggar belum dikelola dengan serius karena kekurangan fasilitas pendukungnya dan tenaga sukarelawan.
B.3. Dukungan Terhadap Desa Wisata Lain
Dukungan terhadap desa wisata lain disekitar desa Duwet berupa lokasi industri rumah tangga seperti industri soon, indutri wayang kayu, sulak dan sapu, penyediaan fasilitas hiburan dan kesenian.
B.4. Dukungan Terhadap Industri Pariwisata
Ada beberapa dukungan pengembangan industri pariwisata yaitu sablon dan Video Shooting, fasilitas sarana hiburan, kerajinan tangan, alat transportasi (mobil, andong, sepeda, motor)
C.    Sarana Prasarana Kepariwisataan
Sarana dan prasarana penunjang seperti jalan, sanitasi lingkungan dan penataan rumah sebagai home stay di desa penting untuk dilakukan sebagai upaya mendukung bagi kehidupan masyarakat. 
Pengembangan media seperti audio visual dan cetak menjadi sarana yang dapat membantu bagi dokumentasi dan penyebaran informasi yang memadahi bagi pengembangan Desa Wisata di Desa Duwet beserta potensi – potensinya. Dengan keberadaan media akan dapat mendukung lebih cepat perkembangan masyarakat dengan potensinya dan dapat membangun jaringan dengan yang lain.
D.    Kegiatan Perekonomian dibidang Pariwisata
Dulu masyarakat banyak mengenal makanan – makanan local yang berkembang di desa. Sejalan dengan perkembangan jaman dan arus globalisasi banyak jenis makanan – makanan tradisional dan bahan – bahan baku untuk membuatnya hilang dari peredaran. Dengan peranan media terutama televisi yang tiap hari menyiarkan hasil – hasil makanan pabrikan menjadikan hilangnya gairah masyarakat terhadap pelestarian makanan – makanan tradisional. Sejalan perkembangan pertanian lahan – lahan pertanian berubah menjadi lahan industry batu bata, sehingga lahan – lahan bekas pembuatan batu bata menjadi rusak. Sebagai langkah perbaikan perhatian pada peternakan dan pertanian ramah lingkungan harus diupayakan untuk mengembalikan kesuburan lahan pertanian. Sector pertanian ini diharapkan mampu menopang bahan baku pengembangan industry rumah tangga sebagai dukungan pengembangan potensi pariwisata.


diambil dari : st299939.sitekno.com/page/29498/profil-kami.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar